Fire Alarm System
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan (Wikipedia)
Fire alarm ; Sistem yg telah terintegrasi , di-desain, diinstal, guna mendeteksi adanya kebakaran, memberi peringatan, dan ditindaklanjuti (manual/otomatis) yg terhubung oleh sistem deteksi.
System fire alarm :
1. Non addressable system (Konvesional)
Sinyal potensi kebakaran diterima oleh Master Control Panel Alarm | (MCFA) dari semua detector.
(Available untuk lingkup area yg kecil, pertokoan, ruko atau ruang2).
2. Semi Addresable system
Sistem pengelompokan, zone, area, based on area pengawasan.
Pada saat detektor atau alat penerima masukan lainnya memberikan sinyal, maka MCFA akan meresponnya berdasarkan zone yg mengumpannya.
3. Full addressable system
Semua detector dn alat pemberi masukan mempunyai alamat yg sepesifik, sehingga pemadaman langsung ke titik fire.
Jenis fire detector :
1. Nyala (Flame detector)
Sample ; Ulta violet ( sensisitif terhadap cahaya api yg kebiruan)
- Biasanya untuk melindungi area terbakar yg mengeluarkan sinar cahaya putih kebiruan (alcohol, natrium, dll)
infra red (senisitif trhdp cahaya nyala api)
- terinstal di ruangan besar, gudang/logistic material mudah terbakar, dll
2. Panas (Heat detector)
Fixed temp.
- Peka terhadap panas dgn suhu yg ditentukan (60, 70, 80 derajat cel, dst)
Terinstal diruangan agak panas ; ruang mesin, generator listrik, dsb.
3. Asap (Smoke detector)
Ion
- Detector yg dilengkapi dgn radio aktif diberi muatan listrik memancarkan ion + dan ion – , dgn muatan seimbang
Biasanya terpasang di area office, area terlarang untuk merokok, dll
- photo electric
detector yang dilengkapi dengan pemancar cahaya infra merah dan penerima cahaya infra merah , jika pada suatu area memancarkan asap yg mengurangi nilai cahaya yg ditangkap oleh detector maka alat ini akan bekerja.
Biasanya terpasang di area gudang, atau suatu tempat dgn kadar asap yg ringan.
(Ringkasan dari berbagai sumber)
Thanks,
Dede K.
25/2/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar